Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Lagi Pelonggaran Ekspor Minyak Sawit: Pencabutan Larangan hingga Stop Pungutan

image-gnews
Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan larangan ekspor CPO dan produk turunannya mulai Senin depan.
Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan larangan ekspor CPO dan produk turunannya mulai Senin depan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kebijakan larangan ekspor CPO yang sempat dikeluarkan Presiden Joko Widodo merupakan tanggapan pemerintah atas kelangkaan minyak sawit yang terjadi di Indonesia. Namun, kebijakan larangan yang dikeluarkan oleh Presiden ini ternyata menimbulkan masalah baru bagi rakyat, terutama petani sawit.

Selain itu, kebijakan ini terlalu terburu-buru untuk ditetapkan. Akhirnya, pada 23 Mei 2020, Presiden Joko Widodo mencabut larangan kebijakan tersebut. Akibatnya, kegiatan ekspor minyak sawit kembali longgar. 

Berikut fakta-fakta pelonggaran kebijakan ekspor minyak sawit ini?

1. Presiden Joko Widodo sudah mendengar suara rakyat

Pencabutan kebijakan larangan ekspor minyak sawit dan minyak goreng tentu saja disambut hangat oleh rakyat, terutama petani sawit. Salah seorang Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) sekaligus sebagai Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono. Melansir laman dpr.go.id, Rudi mengatakan “aspirasi rakyat, khususnya petani sawit, sudah didengar oleh Presiden sehingga beliau kembali melonggarkan ekspor minyak sawit.”

Saat kebijakan larangan ekspor minyak sawit dikeluarkan, para petani sawit mengeluhkan dampak kerugian yang diterimanya. "Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit, baik petani maupun pekerja maka saya putuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," ucap Joko Widodo dalam konferensi pers pada, 19 Mei 2022. 

2. Terdapat tiga penyebab Presiden melonggarkan ekspor minyak sawit

Dalam konferensi pers pada Kamis, 19 Mei 2022, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ada tiga penyebab mengapa beliau kembali membuka keran ekspor minyak sawit dan minyak goreng. 

Pertama, turunnya harga minyak goreng curang dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter, setelah kebijakan ekspor minyak sawit dilarang sejak 28 April 2022. Harga tersebut diambil ketika Presiden melakukan survei di pasar-pasar secara langsung. Kedua, pasokan minyak sawit dan minyak goreng juga bertambah di pasaran. Awalnya, hanya 64 ribu ton pasokan saja menjadi 211 ribu ton per bulan. Ketiga, Presiden mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mengais nafkah di industri sawit. Mereka banyak terdampak karena larangan ekspor minyak sawit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Kebijakan pelonggaran larangan ekspor minyak sawit sudah diprediksi

Pada 28 April 2022, Presiden membuat kebijakan pelarangan ekspor produk minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, pada 23 Mei 2022, Presiden mencabut larangan tersebut. 

Seorang Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyatakan bahwa kebijakan yang ditetapkan Presiden tentang ekspor minyak sawit ada polanya. Presiden melarang kebijakan ekspor minyak sawit sebagai kebijakan sesaat untuk menunjukkan bahwa beliau menunjukkan empatinya kepada isu minyak goreng. 

Polanya sudah terlihat, ketika kebijakan larangan ekspor diterapkan, pasti Presiden akan kembali membuka keran ekspor dalam waktu dekat. Terbukti pada akhir Mei 2022, Presiden melonggarkan kembali ekspor minyak sawit dan minyak goreng. Mengutip laman bisnis, Achmad mengungkapkan “Kebijakan itu ada polanya. Presiden Joko Widodo dikelilingi banyak orang-orang yang bersentuhan dengan kepentingan oligarki. Jadi, tidak mungkin ada kebijakan yang melawan oligarki itu.”

4. Pemerintah menghapus tarif pungutan ekspor untuk segala macam produk minyak sawit sampai 31 Agustus 2022

“Langkah yang dilakukan pemerintah ini sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi stok yang tinggi,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu pada, Sabtu 16 Juli 2022. Penghapusan tarif pungutan ini bertujuan agar lebih mendukung kegiatan ekspor.

Keputusan ini diterapkan agar dapat semakin menekan harga minyak sawit Malaysia yang telah turun sekitar 50 persen sejak akhir April ke level terendah lebih dari satu tahun.

RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga : Gapki: Stok Minyak Sawit Meningkat tapi Ekspor rendah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

35 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.


Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

41 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.


Jokowi Pamer Minyak Makan Merah: Harga Lebih Murah dan Bakal Jadi Tren

43 hari lalu

Tangkapan layar Presiden Joko Widodo usai meninjau Pasar Kawat Sumatra Utara, Kamis (12/3/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Jokowi Pamer Minyak Makan Merah: Harga Lebih Murah dan Bakal Jadi Tren

Jokowi menilai penggunaan minyak makan merah akan menjadi tren yang baik, dalam urusan goreng-menggoreng makanan di waktu-waktu mendatang.


Jokowi ke Sumut, Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah

43 hari lalu

Presiden Jokowi memberi sambutan sebelum menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi ke Sumut, Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah

Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi diagendakan untuk meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah.


Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

52 hari lalu

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.


Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

16 Januari 2024

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

Harga referensi minyak kelapa sawit menta (CPO) untuk tarif bea keluar dan pungutan ekspor naik signifikan. Bea keluar jadi US$ 18 per ton.


Pemerintah Tak Kunjung Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 344 Miliar, Ombudsman Surati Airlangga Hartarto

28 November 2023

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika saat ditemui usai konferensi pers di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 30 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Pemerintah Tak Kunjung Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 344 Miliar, Ombudsman Surati Airlangga Hartarto

Ombudsman mengirim surat ke Airlangga Hartarto lantaran pemerintah tak kunjung membayar utang rafaksi minyak goreng Rp 344 miliar kepada pengusaha.


India dan Pakistan Jadi 2 Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar RI, Ini Sebabnya

3 November 2023

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan acara Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke-19 atau IPOC 2023 di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
India dan Pakistan Jadi 2 Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar RI, Ini Sebabnya

Permintaan terhadap minyak sawit mentah ke negara-negara Asia Selatan diperkirakan terus meningkat, seperti ke India dan Pakistan.


Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Sambutan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, dalam acara IPOC 2023 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya


Jokowi Sambut Proposal Preferential Trade Agreement dari Sri Lanka

17 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu 11 Oktober 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT AIS 2023/Nyoman Hendra Wibowo
Jokowi Sambut Proposal Preferential Trade Agreement dari Sri Lanka

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sambut keinginan Sri Lanka bentuk perjanjian perdagangan preferensi dengan Indonesia.