TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono mengatakan IKN Nusantara akan dihuni antara 1,7 juta hingga 1,9 juta orang pada 2045. Hal itu ia sampaikan pada acara "10 Years Global Movement of Indonesian Diaspora: Future Indonesia".
"Kita merayakan Indonesia Emas 2045 untuk memantapkan Indonesia Nusantara di kancah global," kata Bambang via zoom pada Rabu, 6 Juli 2022. Menurutnya pembangunan dilakukan dalam 3 tahapan besar yakni pada 2024, 2035, dan 2045.
Ia mengharapkan pada 2045, IKN Nusantara menjadi sumber ekonomi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju dengan distribusi yang lebih merata.
Luasan IKN Nusantara sekitar 56 ribu hektar , dengan total luas pengembangannya 4 kali lebih besar dari Jakarta. IKN yang baru ini, kata Bambang, akan berupa hutan tropis atau hanya 25 persen dari total yang dibangun.
"Karena hutan tropis akan berfungsi sebagai penarik emisi karbon yang sangat besar, itulah sebabnya apakah ini memiliki branding satu konsep yang diapresiasi oleh dunia," kata Bambang.
Bambang mengungkapkan dari sekitar 200 ribu hektar area Nusantara, 6.600 hektar di antaranya adalah kawasan inti pusat pemerintahan. "Yakni dimana sekitar 900 hektar akan kami bangun, yang berupa Istana Presiden dan Wakil Presiden beberapa Kantor Kementerian Lembaga Tinggi Negara hingga fasilitas TNI Polri Perumahan Departemen dan fasilitas penunjang lainnya," kata dia.
Yang akan dibangun disampaikan Bambang adalah di bidang pendidikan, kesehatan, dan tempat-tempat hiburan dengan tema yang sesuai dengan kondisi hijau dan ramah lingkungan di Kalimantan. Untuk persiapan pembangunan dan pemindahan pada tahun 2024 juga tengah dikerjakan.
"Penyelenggaraan pemerintahan menjadi Ibu Kota Negara pada 2024 mendatang, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden pada semester pertama tahun 2024 untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara," kata Bambang.
Bambang juga mengungkapkan sudah mulai pembangunan secara bertahap. Diantaranya pematangan lahan, pembangunan jalan akses logistik, pembangunan jam, dan air minum. Hal tersebut sangat penting mengingat IKN akan menjadi sebuah kota pohon untuk mengembalikan kejayaan hutan tropis Indonesia.
"Kami sangat menyambut baik prinsip partisipasi dalam pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota negara. Hal ini sangat cocok dengan tema Indonesia karena Nusantara adalah Indonesia yang modern berkarakter kebhinekaan namun tetap satu bangsa," ujar Bambang.
Baca Juga: Dukungan Diaspora untuk Pembangunan IKN Nusantara