Sementara itu, perusahaan minyak milik negara Petroecuador menyebutkan produksi Ekuador telah dilanda kerusuhan lebih dari 2 minggu yang menyebabkan negara itu kehilangan hampir 2.000.000 barel produksi.
Menambah kesengsaraan pasokan, pemogokan minggu ini di Norwegia dapat memotong pasokan dari produsen minyak terbesar Eropa Barat dan mengurangi produksi minyak secara keseluruhan sekitar 8,0 persen.
"Latar belakang pemadaman pasokan yang meningkat ini bertabrakan dengan kemungkinan kekurangan kapasitas produksi cadangan di antara produsen minyak Timur Tengah," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM, merujuk pada kemampuan terbatas produsen untuk memompa lebih banyak minyak.
"Dan tanpa produksi minyak baru yang segera mencapai pasar, harga akan dipaksa lebih tinggi," ia melanjutkan
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin, meminta kelompok produsen OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak untuk mengatasi krisis biaya hidup.
Minyak mentah Brent pada tahun ini telah mendekati untuk mencapai rekor tertinggi 2008 sebesar 147 dolar AS per barel setelah invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan.
Melonjaknya harga energi di balik larangan minyak Rusia dan berkurangnya pasokan gas telah mendorong inflasi ke level tertinggi selama beberapa dekade di beberapa negara dan memicu kekhawatiran resesi.
Baca Juga: Pencurian Minyak Mentah di Nigeria Bikin Negara Kehilangan Revenue Rp 14 T