Berikutnya Jokowi mencontohkan mesin jahit low speed dengan harga impor Rp 13 juta dan lokal Rp 12,8 juta. "Apa sih bedanya, lebih murah jelas, udah tutup mata beli yang produk dalam negeri itu," kata dia.
Jokowi menyebut tak lagi menerima alasan yang lain-lain soal ini. "Alasan satu warga merah, yang satu warna putih, saya senang warna putih, enggak ada, beli yang putih," kata eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Lalu ada juga produk pipa oksigen yang harga impor Rp 8.300 dan lokal Rp 6.900. Akan tetapi masih saja institusi dalam negeri membeli produk impor. "Alasannya ada saja, kualitasnya pak, speknya pak enggak pas, kayak kita ini orang enggak ngerti masalah spesifikasi," ujar Jokowi menyindir.
Jokowi pun kembali menceritakan kejengkelannya pada lima tahun yang lalu. Kala itu BUMN yang diperintah untuk membeli pipa menyatakan tak ada spesifikasi, nomor, dan kualitas produk lokal yang sesuai. Sehingga, BUMN itu mau tak mau harus impor.
Akan tetapi ketika Jokowi ke pabrik pipa, ternyata produk yang dicari BUMN tersebut ada di sana. Pabrik ini juga sudah mengekspor pipa ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. "Ini kan sekali lagi kita ini orang pintar-pintar, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali, maaf," kata dia.
Baca: BCA Ungkap Modus Baru Penipuan: Tawaran Upgrade Menjadi Nasabah Prioritas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini