"Perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina juga berdampak pada peningkatan harga pangan global yang pada akhirnya ditransmisikan ke peningkatan harga pangan domestik. Kebijakan proteksi bahan pangan yang dilakukan oleh beberapa negara seperti India dan Malaysia, turut meningkatkan tekanan harga pangan global," ujarnya.
Trisno juga menyampaikan perkembangan inflasi di Provinsi Bali pada bulan Mei sebesar 0,71 persen (mtm). Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain canang sari, angkutan udara, cabai merah, bimbingan belajar, serta bioskop.
Sebelumnya saat melaksanakan rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng belum lama ini, Trisno juga memberikan beberapa rekomendasi dalam pengendalian harga, diantaranya melakukan operasi pasar murah dan memperluas kerja sama antar daerah.
Selanjutnya memanfaatkan smart farming dalam peningkatan produktivitas pertanian.
Dalam pengendalian inflasi, Trisno juga berharap Perumda dapat berperan lebih jauh sebagai off taker untuk komoditas pertanian, tidak hanya dalam pengelolaan pasar.
Baca: Bank Indonesia Prediksi Inflasi Juni 2022 0,32 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini