"Sebetulnya aku bukan tipe fans yang bakal ngoyo ngejar pertandingan live. Biasanya aku merasa nonton di TV udah cukup. Tapi nonton Jakarta E-Prix langsung di Ancol beneran bikin aku ngerti kenapa fans sampai ngebelain nonton langsung," kata Andita. "Apalagi karena aku gak punya teman nonton di rumah, jadi bisa bebas mendukung pebalap kesayangan dan ngobrolin aksi di trek bareng orang-orang yang juga ngerti balapannya tuh rasanya seru banget."
Bagi Andita, poin plus menonton langsung memang adalah kebebasan untuk lebih ekspresif menunjukkan dukungan kepada tim dan pebalap yang diidolakan. "Kita bikin yel-yel bareng, nyorakin ketika pebalapnya berhasil menyalip, sampai ikut merayakan upacara podium. Tentu tambah seru karena nontonnya sama sesama fans balap," katanya.
Selain itu, banyaknya kegiatan untuk fans di sirkuit membuat pengalaman Andita jadi makin berkesan. Perempuan yang dijuluki 'Race Director' alias co-coordinator konten untuk komunitas Dusun Formula ini benar-benar merasakan bagaimana hebohnya mulai dari dapat kesempatan menyusuri pitlane, berinteraksi dengan pebalap, hingga melihat selebrasi kemenangan di podium secara langsung.
"Nemuin pebalap di sirkuit itu bukan cuma soal tanda tangan, selfie dan oleh-oleh lainnya, tapi lebih ke menyampaikan dukungan secara langsung ke mereka," kata Andita.
Para anggota komunitas motorsport Dusun Formula, Garis Balap, dan Lambe Resing berfoto bersama di grandstand. Foto: Immakulata Soraya
Sebagai sesama fans, Andita mengaku ikut senang melihat teman-teman bisa bertemu langsung dengan pebalap favoritnya. "Dari yang tadinya cuma bisa lihat di layar kaca, akhirnya bisa melihat secara langsung," ujar Andita yang berkesempatan bertemu pebalap Formula E jagoannya sejak tahun 2018, Jean Eric Vergne dari tim DS Techeetah.
Namun di balik keseruan ingar bingar pagelaran itu terdapat sejumlah kekurangan yang dirasakan oleh Soraya dan Andita. "Memang akhirnya acara berlangsung dengan baik, melebihi ekspektasi awal sih buatku. Ada untungnya jadi diadakan di Ancol karena infrastrukturnya memadai untuk event sebesar ini. Namun karena ini baru penyelenggaraan pertama, pastinya ada hal-hal yang perlu diperbaiki," kata Andita.
Ada beberapa catatan dari komunitas Dusun Formula yang berdiri sejak tahun 2021 ini.
Pertama, soal penukaran tiket di Thamrin City, ternyata di awal-awal petugas keamanan tidak tahu-menahu sehingga banyak yang kebingungan. Begitupun untuk penukaran on the spot, sedikit yang kecele mencari tempat penukaran tiket dan titik shuttle bus pada hari-H di JIEXpo.
"Ditulis pintu barat dan pintu timur, tapi ketika sampai di JIExpo, nggak ada penandanya. Akhirnya harus berputar-putar cari jalan, itu pun harus jalan kaki lumayan jauh ke gate yang dimaksud," kata Andita.
Hal lain adalah pembukaan gate untuk masuk shuttle bus yang molor dari jadwal. "Kita harus antre lama di gate. Di jadwal tertulis open gate 7.30, tapi nyatanya baru buka jam 8," kata Soraya. Untungnya, shuttle bus tersedia cukup banyak dan sigap mengantar pengunjung bolak-balik JIExpo dan Ancol.