TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan ada kenaikan okupansi hotel di Jakarta menjelang perhelatan Formula E.
"Ya, ada perbaikan lah, lumayan untuk hotel-hotel di sekitar acara itu," kata Sutrisno saat dihubungi pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Meski demikian, Sutrisno mengaku belum menghimpun angka pasti persentase kenaikan okupansi hotel tersebut. Dia hanya melihat okupansi hotel yang paling tinggi terjadi di kawasan Jakarta Utara.
"Iya fokusnya kebanyakan di Jakarta Utara, tapi ada juga di tempat lain," ujarnya.
Kenaikan tingkat keterisian hotel ini mayoritas dirasakan untuk hotel berbintang atau bintang tiga ke atas. Rata-rata peningkatan keterisian kamar ditopang oleh kunjungan tamu wisatawan mancanegara.
Adapun bila dilihat dari sisi harga, Sutrisno menyatakan kenaikannya bervariasi. Ada hotel yang memang memasang harga tetap, ada pula yang memberlakukan harga sewa seperti masa peak season atau tingkat ramai kunjungan.
"Mereka bersaing juga antara satu dengan yang lain. Apalagi dari panitia meminta harga khusus. Jadi ada harga yang naik dan ada yang tetap," kata dia.
Sementara itu secara keseluruhan, ia menuturkan saat ini rata-rata okupansi hotel di Jakarta mencapai 40 persen. Angka itu meningkat bila dibandingkan dengan masa awal pandemi yang hanya sekitar 20 persen.