Walau begitu, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, jumlah tersebut masih lebih rendah. Pada masa normal atau sebelum pandemi, rata-rata okupansi hotel bintang di Jakarta mencapai 55-56 persen.
Formula E digelar hari ini di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol. Vice Managing Director Formula E Jakarta, Gunung Kartiko menyampaikan pembeli tiket dan penonton Formula E di Jakarta E-Prix sudah banyak. Dia menyatakan pembelinya berasal dari belasan negara.
"Yang beli tiket ternyata tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tapi lebih dari 50 persen adalah Warga Negara Asing (WNA)," kata Gunung.
Ia merinci para pembeli tiket Formula E saat ini hanya 21 persen tiket yang dibeli oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Selebihnya, dibeli oleh warga Jepang 9,4 persen, Australia 9,1 persen, Amerika 6,1 persen, Filipina 6,1 persen, India 6,1 persen, Italia 6,1 persen, Britania Raya 6,1 persen.
Selanjutnya, Malaysia 3,0 persen, Turki 3,0 persen, Tunisia 3,0 persen, Polandia 3,0 persen, Norwegia 3,0 persen, Argentina 3,0 persen.
Gunung mengatakan, tiket Formula E untuk kelas VIP sudah ludes terjual dengan total 1.050 tiket. "VIP tiket sudah sold out 100 persen. VIP itu artinya ada 3 ombak laut, segarra dan jimbaran," kata dia.
HENDARTYO HANGGI | ARRIJAL RACHMAN
Baca juga: Formula E Jakarta Minim Dukungan dari Pemerintah Pusat?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.