Pada 2021, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) bisnis on-demand mencapai Rp 50,3 triliun, naik 25 persen yoy. Pendapatan bruto on-demand mencapai Rp 10,3 triliun, naik 37 persen dan jumlah pesanan juga tumbuh 2 persen yoy mencapai 931 juta pesanan. Jumlah mitra pengemudi terdaftar pun tumbuh 3 persen yoy mencapai 2,6 juta per 31 Desember 2021.
"Terdapat pertumbuhan take rate secara konsisten yoy dari 19 persen pada kuartal pertama 2021 menjadi 22 persen pada kuartal pertama 2022. Kami, Gojek, juga terus memperluas jenis layanannya di kawasan Asia Tenggara sepanjang tahun 2021," katanya.
Di kuartal I 2022, GTV on-demand services GoTo mencapai Rp 14,5 triliun, naik 40 persen dari periode yang sama sebelumnya. Pendapatan bruto pun naik 58 persen menjadi Rp 3,1 triliun dan jumlah pesanan tumbuh 34 persen% mencapai 273 juta pesanan.
GTV on demand services secara keseluruhan tumbuh 44 persen. Di Indonesia, marjin kontribusi untuk on demand services meningkat pada Februari-Maret dan diharapkan terus berjalan pada kuartal II. Untuk e-commerce, GTV tumbuh 28 persen yoy dan telah melampaui hasil kuartal IV tahun lalu.
“Hasil ini berhasil kami capai meski secara umum kuartal I adalah kuartal dengan transaksi rendah untuk e-commerce dan kuartal IV merupakan yang tertinggi,” katanya.
Adapun lini fintech GoTo terus tumbuh ditandai dengan jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay mencetak rekor tertingginya. Penggunaan on platform atau di dalam ekosistem GoTo tumbuh sebesar 207 persen, sedangkan off platform tumbuh 73 persen yoy pada kuartal pertama 2022.
Pertumbuhan transaksi teknologi finansial di kuartal I 2022 juga melesat paling tinggi, yakni 91 persen menjadi Rp 77,31 triliun dari sebelumnya Rp 40,54 triliun. Kemudian disusul on demand naik 39,48 persen menjadi Rp 14,45 triliun dari Rp 10,36 triliun dan e-commerce naik 27,66 persen menjadi Rp 65,13 triliun dari sebelumnya Rp 51,02 triliun.
Andre mengatakan sepanjang 2021, perusahaan secara konsisten menjalankan rencana bisnis dengan baik. Walhasil, GoTo mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan marjin secara keseluruhan.
Baca juga: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Tidak Selalu Mulus dan Mudah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.