Berdasarkan data BEI dan Kustodian Sentral, jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh 80,3 persen (year on year) dari 4,41 juta pada April 2021 menjadi 7,95 juta pada April 2022. Adapun pada periode yang sama, jumlah investor saham mencapai 3,83 juta dengan 66,7 persen pertumbuhan yoy.
Pertumbuhan ini terutama disumbangkan oleh investor ritel, dengan lebih dari separuh investor memilih Bibit dan Stockbit sebagai aplikasi investasi mereka. Walau telah tumbuh pesat, namun baru kurang dari 4 persen orang Indonesia telah berpartisipasi di pasar modal sejauh ini.
GIC Private Limited, sebagai pemimpin pendanaan, merupakan perusahaan investasi global terkemuka yang didirikan pada tahun 1981 di Singapura. GIC bertindak sebagai pengelola cadangan devisa Singapura, yang mengambil pendekatan jangka panjang dan disiplin dalam berinvestasi, dan diposisikan secara unik di berbagai kelas aset dan strategi aktif secara global.
GIC memiliki kekuatan bakat global lebih dari 1.800 orang di 10 kota keuangan utama dan memiliki investasi di lebih dari 40 negara. Sementara itu, Prosus Ventures adalah perusahaan internet konsumen global dan salah satu investor teknologi terbesar di dunia.
Beroperasi dan berinvestasi secara global di pasar dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, Prosus membangun perusahaan internet konsumen terkemuka yang memberdayakan orang dan memperkaya komunitas.
Grup ini fokus membangun bisnis di bidang iklan baris online, pengiriman makanan, pembayaran dan fintech, serta sektor teknologi pendidikan. Prosus Ventures selain berinvestasi di Bibit, juga menanamkan modal di bidang logistik, fintech, kesehatan, blockchain, platform sosial dan e-commerce, pertanian, dan banyak lagi.
BISNIS
Baca: Waskita Karya Bakal Bangun Jalan di Sudan Selatan Senilai Rp 25 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.