Sementara itu satu tahun lalu, sebelum pupuk naik drastis sampai 300 persen, biaya produksi hanya Rp 1.200 per kilogram TBS. “Diharapkan hari ini Senin 23 Mei angka kenaikannya sudah diatas Rp 1000 per kilogram dari angka HPP. Artinya naik Rp 1.000 diatas biaya produksi Rp 1.950 per kilogram TBS,” ucap Gulat.
Di sisi lain, Gulat mempersoalkan hasil tender yang mempengaruhi harga TBS. Menurut dia, belum ada kesepakatan tender dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) per 20 Mei 2022. Hal ini menjadi tanda tanya para petani sawit.
Gulat berujar, persoalan ini juga harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, KPBN adalah badan usaha milik negara. Karena itu, tender CPO harus dilakukan secara transparan.
“Kami berharap Tender CPO di KPBN hari ini sudah normal kembali setelah 30 hari selalu WD atau gagal tender untuk sepakat. Karena kata kunci harga TBS petani adalah hasil tender KPBN. Kalau masih WD tentu akan sangat disayangkan kami para petani,” kata petani sawit tersebut.
Baca Juga: Ekspor CPO Dibuka Besok, Petani: Kami Kawal Agar Harga Sawit Kembali Normal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.