TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan awal pekan ini dimulai dengan cukup baik dan menutup sesi pertama di level 6.647,6. Angka itu naik 0,75 persen dibandingkan angka penutupan perdagangan pada Jumat pekan lalu yang berada di 6.597,9.
Adapun bursa di Amerika Serikat ditutup mixed pada Senin kemarin, 16 Mei 2022, sebagai contoh DJIA naik 0,1 persen, sementara S&P500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,4 dan 1,2 persen. Pasar mendapat tekanan dari pelemahan sejumlah saham teknologi seperti Tesla (turun 5,9 persen), Cloudflare (turun 13,6 persen) dan Datadog (turun 10,3 persen).
"Selain itu, bursa diwarnai oleh kekhawatiran pasar terkait lonjakan inflasi, suku bunga, dan kemungkinan resesi juga memberi tekanan lain ke pasar AS," seperti dikutip dari analisis harian PT Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 17 Mei 2022.
Sedangkan di Asia, bursa bergerak menguat, seperti Nikkei yang naik 0,32 persen, begitu juga Hang Seng naik 2,2 persen dan Kospi naik 0,8 persen. Sedangkan Shanghai dan STI masing-masing naik 0,29 persen dan 0,39 persen.
Sementara itu, di bursa Indonesia, tercatat sebanyak 326 saham menguat, 235 melemah, dan 148 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,2 triliun.
Setelah sebelumnya terjadi aksi jual asing besar-besaran, di sesi pertama hari ini bursa saham Indonesia kembali mencatatkan beli bersih investor asing, dengan angka beli bersih investor asing sebesar Rp 79,2 miliar di pasar reguler dan Rp 10 miliar di pasar negosiasi.
Adapun saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham terbanyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing sebesar Rp 248,3 miliar, disusul oleh ADMR sebesar Rp 50,2 miliar dan PGAS sebesar Rp 24,7 miliar.