TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan kementeriannya memiliki tiga program prioritas untuk mendongkrak produktivitas perikanan.
“Program tersebut dilakukan dengan tetap mengutamakan keberlanjutan ekosistem perairan,” ujar Trenggono dalam keterangan resmi pada Kamis, 12 Mei 2022.
Program tersebut, Trenggono berujar, mencakup pengembangan budi daya perikanan modern yang ramah lingkungan. Ada juga pengelolaan sumber daya alam perikanan berkelanjutan, serta perluasan kawasan konservasi untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim.
Adapun program pengelolaan sumber daya alam perikanan yang berkelanjutan dilakukan melalui kebijakan penangkapan terukur. Program ini akan didukung dengan penggunaan teknologi pengawasan berbasis satelit.
“Hal-hal itu yang sedang kami fokuskan untuk menjaga sumber daya, bukan hanya ekonominya, tapi keberlangsungan ekologi di laut,” tutur Trenggono.
Trenggono melanjutkan, komoditas perikanan budi daya yang kini menjadi fokus utama pengembangan ialah udang, lobster, kepiting, dan rumput laut. Ia berharap produk tersebut menjadi produk perikanan unggulan di pasar internasional pada masa mendatang.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menjajaki potensi kerja sama dengan Norwegia di bidang perikanan budidaya yang produktif dan ramah lingkungan. Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Henrik Thune mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melakukan transfer teknologi khususnya terkait teknologi pengelolaan perikanan budidaya dengan Indonesia.
Ia menyampaikan, Norwegia sangat terbuka dalam membangun kemitraan dengan Indonesia. Niat tersebut juga telah disampaikan kepada Menteri KKP.
Baca juga: KKP Ajak Norwegia Kerja Sama Budidaya Perikanan Ramah Lingkungan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.