Hal itu menjadi tantangan terbesar sejak Kementerian Keuangan Inggris memberikan wewenang kepada BOE untuk menetapkan suku bunga pada 1997.
Bailey tengah berjuang untuk meredam inflasi yang diprediksi mencapai level tertinggi hingga 10,2 persen pada Oktober. Rumah tangga juga harus menderita akibat kenaikan biaya hidup terparah sejak 1964.
"Stagflasi menjadi salah satu ketakutan para pejabat bank sentral dan Inggris terlihat semakin terjerat, lebih daripada banyak negara maju lainnya," kata Manajer Portofolio Janus Henderson Investors Oliver Blackbourn.
Adapun salah satu Dewan Gubernur European Central Bank (ECB) Robert Holzmann mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga dua sampai tiga kali secara bertahap pada tahun ini menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi inflasi.
Kenaikan itu kemungkinan masing-masing 25 basis poin dan memperkuat sinyal bahwa kenaikan di atas nol pada tahun depan.
Sementara itu, bank sentral di kawasan Eropa lainnya seperti Polandia dan Republik Ceko juga menunjukkan tanda-tanda pengetatan kebijakan moneternya.
Bank sentral Polandia kemungkinan akan menaikkan suku bunga menjadi 5,5 persen. Sementara itu, Ceko akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,5 persen.
Jika ini terealisasi, maka keputusan itu menjadi yang pertama dalam 2 tahun terakhir bagi kedua negara di Eropa timur ini.
Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Bakal Menguat atau Melemah?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu