2. 60 Persen Pemudik Belum Balik, Kemenhub Imbau Pulang Setelah Hari Ini
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa hingga hari ini, Sabtu 7 Mei atau H+4 Lebaran, sekitar 60 persen pengguna kendaraan baik yang menyeberang dari Sumatera menuju ke Jawa maupun melalui jalur tol Semarang ke Jakarta masih belum kembali.
“Agar tidak terjadi kepadatan dan perjalanan lebih nyaman, kami mengimbau masyarakat untuk menunda kepulangannya setelah 8 Mei 2022,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Sabtu 8 Mei 2022.
Adita mengemukakan, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum pada masa arus balik mulai dari Rabu 4 Mei /H+1 s.d Jumat 6 Mei /H+3 kemarin, trennya terus meningkat.
Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/ Divre.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Kala Petani Cerita Tak Bisa Lagi Panen Sawit: Tidak Ada Pengepul yang Mau Beli
Kalangan petani mengeluhkan diberlakukannya kebijakan pemerintah melarang ekspor minyak sawit dan turunannya per 28 April 2022 lalu. Mulai saat itu, ekspor CPO, minyak goreng, Refined, Bleached, and Deodorised (RBD) palm oil, dan RBD palm olein resmi dilarang.
Salah satunya keluhan itu disampaikan oleh petani sawit di Kalimantan Timur, Wisnu Ponco Wisudo. "Sepekan sebelum Lebaran, kami sudah tidak bisa panen sawit. Tidak ada pengepul yang mau beli lagi," ujarnya, di Marangkayu, Kutai Kartanegara, Jumat, 6 Mei 2022.
Ia menyatakan, walaupun kebijakan pemerintah tersebut bertujuan baik untuk meningkatkan ketersediaan dan menurunkan harga minyak goreng di pasar lokal, tapi malah memukul petani.
Akibatnya, beberapa tandan buah sawit atau TBS yang sudah sempat dipanen rusak karena tidak terjual. Sejumlah kebutuhan Lebaran yang rencananya dibeli untuk anak dan istri terpaksa dibatalkan karena tak ada hasil penjualan sawit.
Petani sawit lainnya, Kalimantoro, di Muara Badak, juga menyampaikan hal serupa. Tak hanya kehilangan kesempatan mendapatkan uang untuk berlebaran, bahkan setelah Lebaran ini pun, dia harus memutar otak untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarganya jika larangan ekspor tidak segera dicabut.
Baca berita selengkapnya di sini.