TEMPO.CO, Jakarta - PT. Angkasa Pura memperkirakan arus mudik melalui Bandara Internasional El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan mengalami peningkatan lebih dari 100 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 26.725 penumpang.
"Pada tahun 2021 lalu jumlah pemudik yang melintas melalui bandara itu hanya mencapai 26.725 penumpang, tetapi tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan sebesar 105,73 persen atau 54.982 penumpang," kata General Manager Bandara El Tari Kupang I Nyoman Noer Rohim di Kupang, Senin 25 April 2022.
Nyoman mengatakan, saat ini pergerakan penumpang di Bandara El Tari mulai mengalami peningkatan, yakni dari biasanya 2.900 penumpang per hari kini mencapai 3.000 penumpang per hari.
"Antusiasme warga untuk mudik Lebaran cukup tinggi, bahkan ada yang sudah mudik sejak awal sebelum liburan dimulai. Namun, puncak arus mudik diperkirakan pada Jumat pekan ini karena awal mula hari libur," katanya.
Selain arus mudik penumpang, pergerakan pesawat dan kargo juga melalui bandara El Tari Kupang cukup alami peningkatan. Untuk pergerakan pesawat udara pada tahun 2022 ini diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 80,26 persen atau sebanyak 703 pergerakan dibandingkan tahun 2021 hanya mencapai sebanyak 390 pergerakan.
Sedangkan untuk kargo juga diprediksi pada tahun 2022 ini akan mengalami kenaikan sebesar 41,31 persen atau sebesar 665.686 kilogram dibandingkan tahun 2021 sebanyak 471.091 kg,” ucap Nyoman.
Pihak Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang mengimbau seluruh masyarakat yang hendak mudik menggunakan pesawat udara agar selalu mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan selama berada di area bandara. "Dan pastikan aplikasi Peduli Lindungi sudah terinstal dengan baik di ponsel," kata dia.
Baca: Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Husein Sastranegara Diprediksi 30 April
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu
