TEMPO.CO, Jakarta -Belasan aktivis Greenpeace sempat mencegat dua kapal tanker pengangkut minyak di lepas pantai Denmark pada Kamis, 31 Maret 2022 waktu setempat.
Kapal yang dicegat oleh Greenpeace adalah kapal milik cucu usaha PT Pertamina (Persero).
Pencegatan kapal tersebut adalah tindak lanjut dari langkah Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Moskow menyebut serangan itu sebagai operasi militer khusus.
Aksi yang dilakukan oleh para aktivis Greenpeace, organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup, untuk memblokir kapal tanker tersebut adalah dengan menaiki kayak dan berenang di sekitar kapal.
Seperti diketahui, kapal tanker milik Pertamina tersebut adalah sebuah kapal tanker yang memiliki panjang 330 meter dan draft 21,55 meter.
Kapal Tanker Minyak
Mengutip dari Jurnal Maritim, oil product tanker atau biasa disebut dengan product tanker adalah sebuah jenis kapal tanker yang dikhususkan untuk mengangkut produk minyaj, yaitu hasil pengolah minyak mentah di sebuah kilang pengolahan.
Kapal tanker jenis ini dibedakan berdasarkan jenis minyaknya, yaitu clean product dan dirty product dan tankinya. Clean product adalah produk minyak yang ringan, seperti avtur, minyak tanah, bensin, dan solar. Sebaliknya, dirty product adalah produk minyak yang lebih berat, seperti minyak bakar dan residu.
Di samping itu, tanki pada jenis tanker clean product dilapisis bahan khusus dan berguna untuk mencegah korosi dan harus selalu dibersihkan terlebih dahulu sebelum pemuatan.
Pada umumnya, tanki untuk clean product dilengkapi juga dengan sistem pemisah sehingga mampu untuk memuat jenis minyak yang berbeda.
Sedangkan, tanki pada jenis tanker dirty product tidak dilapisi bahan khusus dan tidak memiliki sistem pemisahan, tetapi dilengkapi dengan koil pemanas yang berfungsi untuk mencegah pembekuan saat mengangkut produk minyak yang memiliki densitas besar.
Demikianlah arti kapal tanker, kapal pengangkut minyak seperti yang dicegat organisasi lingkungan hidup Greenpeace pekan lalu.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Greenpeace Nilai Kurikulum Iklim Penting untuk Melawan Climate Crisis Denial
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.