PT Penataran Angkatan Laut, yang berbasis di pelabuhan Ujung, Surabaya, itu bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) segera memetakan persoalan dan diminta segera melaporkannya kepada Wapres Kalla.
"Arahan dari Pak Wapres berkaitan dengan PT PAL, tadi sudah dirapatkan bahwa PT PAL akan dicoba di-rescue (diselamatkan)," kata Harsusanto usai rapat dengan Wakil Presiden dan Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil.
PT PAL akan diselamatkan PPA dari kebangkrutan karena memiliki persoalan keuangan. Selain itu, terdapat persoalan struktural dan sumber daya manusia. PPA akan berupaya menggali persoalan dan mencari soluasinya.
Harsusanto tak merinci beragam solusi yang mungkin diambil untuk menyelamatkan PT PAL. "Jadi bagaimana kami membuat PT PAL tetap hidup dan tetap berkiprah dalam kegiatan pembangunan kapal," ujar dia.
PT PAL memprioritaskan penyelesaian pesanan 18 kapal yang bernilai US$ 230 juta atau Rp 2,6 triliun. Selama ini, PT PAL menjalin kontrak kerjasama pengadaan kapal dengan institusi dalam dan luar negeri. "Itu harus kami selesaikan," ucap dia.
Harsusanto enggan menanggapi isu pemecatan dirinya dari BUMN strategis tersebut. Bahkan, dia melanjutkan, Jusuf Kalla hanya membahas soal penyelamatan PT PAL yang dianggap strategis dan positif. "Itu masalah lain ya. Sekarang kita berbicara bagaimana mengembangkan PT PAL," tutur Harsusanto.
KURNIASIH BUDI