Saat membuat hunian atau apartemen, kata dia, akan dibuat konsep yang baru agar tidak seperti rumah susun saja. Seperti tersedianya taman area di lantai bawah level 1 dan level 2. Hal itu salah satu upaya untuk menumbuhkan roh IKN.
Dhony Rahajoe mengatakan proyek IKN besar sekali, namun bukan hal yang ambisius. Mantan Managing Director President Office Sinar Mas Land itu membandingkan pembangunan IKN dengan saat membangun Bumi Serpong Damai (BSD).
"BSD itu 30 tahun memindahkan 300 ribu jiwa, tapi itu voluntery," kata Dhony.
Sedangkan dia dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono ditargetkan mendatangkan 60 ribu keluarga ASN, TNI, Polri pada 2024. Dia menghitung kalau rata-rata beranggota keluarga 3 orang, maka yang pindah ke ibu kota ada 180 ribuan orang di awal penghunian IKN. Dengan begitu, kata dia sudah ada market yang tercipta.
Menurutnya, BSD bisa hidup karena ada market. Sehingga menurutnya pembangunan IKN lebih mudah. Kendati begitu dia juga membuat kalkulasi berapa kebutuhan sandang yang dibutuhkan dan berapa jumlah pasar yang harus dibangun pada saat awal itu.
Hal kedua, yang membuatnya saya lebih optimistis membangun IKN adalah tanah yang sudah tersedia sebesar 6.600 hektar sebagai kawasan inti pusat pemerintahan.
"Kalau di proyek lama sama sampai sekarang aja belum bulat masih 4.000, itu kan keunggulan lain," ujarnya.
Dari sisi biaya, kalau swasta atau saat membangun BSD, perlu pinjaman berbagai pihak. Sedangkan anggaran membangun IKN, kata dia sudah tersedia.
HENDARTYO HANGGI
BACA: Wakil Kepala Otorita Yakin Pembangunan IKN Lebih Cepat dari BSD
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.