TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe mengatakan proyek IKN besar sekali, namun bukan hal yang ambisius. Mantan Managing Director President Office Sinar Mas Land itu membandingkan pembangunan IKN dengan saat membangun Bumi Serpong Damai (BSD).
"BSD itu 30 tahun memindahkan 300 ribu jiwa, tapi itu voluntery," kata Dhony saat wawancara di kantor Tempo Senin, 21 Maret 2022.
Sedangkan dia dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono ditargetkan mendatangkan 60 ribu keluarga ASN, TNI, Polri pada 2024. Dia menghitung kalau rata-rata beranggota keluarga 3 orang, maka yang pindah ke ibu kota ada 180 ribuan orang di awal penghunian IKN. Dengan begitu, kata dia sudah ada market yang tercipta.
Menurutnya, BSD bisa hidup karena sudah memiliki peminat. Sehingga menurutnya pembangunan IKN lebih mudah. Kendati begitu, dia juga membuat kalkulasi jumlah kebutuhan sandang yang dibutuhkan dan jumlah pasar yang harus dibangun pada saat periode awal IKN.
Hal kedua, yang membuatnya dia lebih optimistis membangun IKN adalah tanah yang sudah tersedia 6.600 hektare sebagai kawasan inti pusat pemerintahan.
"Kalau di proyek lama (BSD) sama sampai sekarang aja belum bulat masih 4.000 hektare, itu kan keunggulan lain," ujarnya.