TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan komposisi APBN untuk mendanai proyek Ibu Kota Negara (IKN) hanya 20 persen dari total kebutuhannya. Anggaran pembangunan IKN membutuhkan duit Rp 466 triliun menurut kalkulasi awal pemerintah.
“Sampai sekarang APBN ini untuk mendanai pembangunan kantor-kantor pemerintah. Saya kira ini enggak masalah,” ujar Luhut saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Maret 2022.
Baca Juga:
Dia berujar pengembangan megaproyek itu tetap akan mengandalkan pendanaan dari sumber lain di luar APBN. Salah satunya ialah investasi dari pihak swasta. Luhut mengklaim saat ini pemerintah sudah banyak memperoleh tawaran modal dari beberapa pihak.
Dua di antaranya ialah Abu Dhabi dan Arab Saudi. Dari Abu Dhabi, pemerintah mengantongi komitmen sebesar US$ 20 miliar. Dana ini akan dipakai untuk membangun area komersial atau gedung-gedung di klaster non-pemerintahan.
Abu Dhabi, kata Luhut, akan membentuk konsorsium dengan pelbagai negara, termasuk Cina. Model investasi ini dinilai akan lebih efektif. Sedangkan untuk Arab Saudi, Luhut mengatakan negara masih menghitung investasi yang akan dibenamkan di IKN.
“Angkanya berapa sedang kita sekarang godok. Kami terus melakukan pertemuan secara virtual dengan timnya Muhammad bin Salman (MBS),” ucap dia.
Luhut mengimbuhkan, investasi Abu Dhabi dan Arab Saudi akan menggantikan komitmen SoftBank yang mundur dari proyek IKN. “Kita coba ambil sekarang dari MBS, dari Saudi dan dari Abu Dhabi,” ucap dia.
SoftBank resmi mengkonfirmasi bahwa perusahaan asal Jepang itu tidak akan ikut serta menjadi investor di IKN. SoftBank memastikan akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio perusahaan di SoftBank Vision Bank. SoftBank memiliki komitmen menanamkan modal di sektor lain di Indonesia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Luhut Pastikan CEO SoftBank Masayoshi Son Dicoret dari Dewan Pengarah IKN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.