TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat tren pergerakan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo yang mengumumkan rencana pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia berbeda dengan pendahulunya, Bukalapak. Risiko saham GoTo untuk auto rejection bawah alias ARB kecil.
“Karena saham yang dilempar GoTo ke pasar hanya 4,35 persen; sedangkan Bukalapak sampai 25 persen,” ujar Ibrahim saat dihubungi, Selasa, 15 Maret 2022.
Bukalapak sempat mengalami beberapa kali ARB seusai melantai di bursa saham pada tahun lalu. Musababnya, saham BUKA anjlok lebih dari 6 persen atau menyentuh batas maksimal penurunan. Padahal sewaktu penawaran perdananya, saham ini banyak diborong investor.
Ibrahim menduga GoTo lebih dulu mengantisipasi permasalahan yang sama dengan melakukan uji coba. Uji coba terlihat dari angka pelepasan saham yang minim. Dengan demikian, saham GoTo diperkirakan akan mengarah ke tren pergerakan yang positif.
Di sisi lain, menurut Ibrahim, branding atau merek yang menaungi Goto, yakni Gojek dan Tokopedia, sudah dikenal oleh masyarakat. “Market Gojek dan Tokopedia sangat besar. Siapa sekarang yang tidak tahu kedua merek itu,” ucap Ibrahim.
Keuntungan dari popularitas merek itu, tutur Ibrahim, adalah biaya promosi yang kecil. “Biaya promosi GoTo tak sebanyak BUKA. Kalau BUKA dulu jor-joran di promosi,” ucap Ibrahim. Selanjutnya, Ibrahim berpendapat dari sisi fundamental keuangan, kedua perusahaan yang melakukan akuisisi ini lebih kuat.