Dolar AS juga telah didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve atau The Fed akan mulai menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan 15-16 Maret, karena inflasi yang memanas.
Sementara bank sentral AS pasti akan menaikkan suku bunga, bank sentral Jepang, yang juga mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan, akan tetap menjadi pengecualian.
Euro turun 0,69 persen terhadap dolar menjadi 1,0912 dolar, menghapus kenaikan dari sesi semalam. Mata uang tunggal telah jatuh lebih dari 2,5 persen terhadap dolar AS pada Maret 2022.
Setelah mencapai level terendah hampir dua tahun pada Senin, 7 Maret 2022 di tengah meningkatnya kekhawatiran stagflasi yang timbul dari perang Ukraina, euro menerima beberapa dukungan dari pengumuman Bank Sentral Eropa bahwa mereka akan menghentikan stimulusnya, membuka pintu bagi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun 2022.
Mata uang terkait komoditas, termasuk dolar Australia dan dolar Selandia Baru, melemah terhadap greenback, dengan Aussie dan kiwi keduanya turun 0,8 persen.
"Mata uang yang telah memperoleh keuntungan karena kekacauan komoditas ... mulai turun sedikit berdasarkan gagasan bahwa jika mungkin ada optimisme dan kepositifan terhadap pembicaraan dan ada kemungkinan ada gencatan senjata atau perdamaian, yang tentu saja akan mendorong kembali momentum pertumbuhan global," kata Kepala Perdagangan Tempus Inc, Juan Perez.
Bitcoin turun 1,64 persen menjadi 38.798 dolar AS. Bitcoin telah melonjak minggu ini setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada Rabu, 9 Maret 2022, yang mengharuskan pemerintah untuk menilai risiko dan manfaat dari menciptakan dolar digital bank sentral.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp 14.396 Per Dolar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.