TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS mencapai level tertinggi dalam lima tahun terhadap safe-haven yen, pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi, 12 Maret 2022.
Sementara mata uang terkait komoditas merosot setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada beberapa kemajuan dalam pembicaraan antara Moskow dan Ukraina.
Putin mengatakan dalam pertemuan dengan timpalannya dari Belarusia Alexander Lukashenko bahwa ada "perubahan positif tertentu" dalam negosiasi dengan Ukraina dan bahwa pembicaraan berlanjut secara praktis setiap hari.
Invasi Rusia 24 Februari 2022 ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", telah mengguncang pasar, menyebabkan volatilitas harga-harga komoditas dan mengancam prospek pertumbuhan ekonomi global.
Dolar awalnya turun di tengah berita itu, tetapi kemudian secara bertahap menguat dan terakhir naik 0,76 persen terhadap sekeranjang enam mata uang global di 99,11. Indeks berada di jalur untuk kenaikan 0,56 persen untuk minggu ini, menyusul kenaikan 2,0 persen minggu lalu, yang merupakan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak April 2020.
Greenback mencapai tertinggi lima tahun terhadap yen Jepang, yang turun 1,03 persen pada 117,32 yen.
“Ketika orang melihat ekonomi mana yang siap untuk menangani tekanan inflasi yang meluas, ekonomi AS terlihat seperti akan menjadi yang terbaik dan itulah mengapa Anda melihat dolar bekerja dengan baik terhadap yen dalam penghindaran risiko ini," kata Analis Senior Oanda, Ed Moya.