TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah menguat tujuh poin di level Rp 14.386 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan sore ini, 4 Maret 2022. Pada perdagangan kemarin menutup di level Rp 14.394 per dolar AS.
Senin pekan depan rupiah diperkirakan dibuka berfluktuasi, namun ditutup menguat di rentang Rp 14.360 – Rp 14.410 per dolar AS. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memaparkan, penguatan ini disebabkan dampak perang yang membuat harga komoditas naik.
Baca Juga:
“Harga komoditas yang lebih tinggi yang dihasilkan terus menyeret ekspektasi pertumbuhan ekonomi Eropa,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 4 Februari 2022.
Selain itu, Ibrahim melihat invasi Rusia ke Ukraina semakin memanas dengan reaktor nuklir Zaporizhzhia di Ukraina terbakar akibat serangan dari Rusia. Kota-kota di Ukraina juga terus dikepung dan di serang pada hari kedelapan invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari 2022, termasuk kota Pelabuhan Timur Mariupol yang sudah dibombardir.
Kemudian Ibrahim memperhatikan harga komoditas energi yang melonjak, bisa merusak rebound konsumsi industri dan swasta yang diperkirakan longgar setelah pembatasan saat pandemi Covid-19. Selain itu kondisi saat ini juga kemungkinan akan memperlambat normalisasi kebijakan Bank Sentral Eropa.
Lalu Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) juga akan diperkirakan menaikkan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell, kata Ibrahim, menegaskan kembali di hadapan kongres bahwa akan mendukung kenaikan suku bunga seperempat poin persentase awal.