Ia menyebutkan disposisi tersebut adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memfokuskan investasi kami. "Pada peluang pasokan yang berbiaya rendah,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 3 Maret 2022.
Aset yang dijual menghasilkan 51.000 barel setara minyak per hari (MBOED) selama tahun 2021 dan mempunyai cadangan terbukti akhir tahun 2021 sekitar 70 juta barel setara minyak.
MEDC menilai proses akuisisi ini sesuai dengan strategi Medco Energi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif.
Akuisisi tersebut pun kian memperkuat posisi MEDC sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia dan menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia.
Langkah akuisisi juga bakal menghasilkan sinergi dengan operasi Medco Energi di Sumatera. "Serta mendukung Strategi Perubahan Iklim Perseroan, termasuk peluang carbon capture,” tulis manajemen MEDC.
Medco Energi pada tahun ini menargetkan memproduksi minyak dan gas 155 MBOEPD, penjualan listrik 3.500 GWh, dengan biaya produksi minyak dan gas per unit di bawah US$ 10/boe. Perusahaan telah mengalokasikan anggaran belanja modal minyak dan gas US$ 275 juta dan kelistrikan US$ 50 juta.
BISNIS
Baca: Berfoto dengan MBS, Luhut: Bak Gayung Bersambut, Putra Mahkota Akan Temui Jokowi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.