TEMPO.CO, Jakarta -High risk high return, pasar kripto merupakan tempat yang sangat menggiurkan bagi sejumlah orang. Namun jangan sampai tujuan awal untuk meraup untung malah berujung buntung karena tidak tahu apa saja risiko dari pasar kripto.
Pakar Keamanan Siber Vaksincom Alfons Tanujaya menyebutkan setidaknya terdapat 5 risiko yang harus diketahui membeli koin dan token kripto.
1. Volatilitas Tinggi.
"Volatilitas yang luar biasa tinggi," ujar Alfons dalam keterangan yang diterima Tempo pada Rabu, 16 Februari 2022.
Ia mencontohkan aset bitcoin yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi harganya dapat "to the moon" dan jatuh dalam waktu beberapa bulan. Misalnya saja pada Januari 2021, harga bitcoin yaitu 40.000 USD; April 63.000 USD atau mengalami kenaikan sebesar 58%; Juli 2021 turun 53% menjadi 29.800 USD; November menyentuh harga tertinggi yaitu 69.000 USD atau naik 132%. Lalu anjlok di bulan Desember 49.000 atau 29%.
"Ini kita membicarakan mata uang kripto nomor 1, bitcoin. Jadi kalau mata uang kripto terbaik memiliki fluktuasi seperti ini, banyak mata uang kripto lain yang bisa naik tinggi, lalu turun dan tidak naik lagi," tambahnya.
2. Tidak ada lembaga atau regulator yang mengontrol, karena bergantung pada blockchain yang terdesentralisasi.
3. Transaksi tidak dapat dibatalkan. "Sekali tercatat tetap tercatat. Sekalipun transaksi tersebut terjadi karena aksi kriminal."