Data Bloomberg pada akhir perdagangan Rabu, 9 Februari 2022, menunjukkan saham DNET melemah 0,61 persen atau 20 poin dan parkir di level 3.240. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan saham DNET pun telah turun 1,52 persen.
Megah Eraraharja sebelumnya melaporkan penjualan 70 juta lembar saham pada 22 Desember 2020. Saat itu, harga per saham lembar saham sebesar Rp 3.250. Artinya, pada saat itu Megah Eraraharja mengantongi Rp 227,5 miliar dari pelepasan sebagian kepemilikan saham DNET tersebut.
Jumlah saham dan persentase kepemilikan berkurang menjadi 3,77 miliar lembar atau 26,6 persen. “(Tujuan dari transaksi) penjualan saham. (Status kepemilikan) langsung,” tulis Presiden Direktur Megah Eraraharja Adhi Indrawan dalam surat kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan.
Indoritel Makmur Internasional tercatat saat ini memiliki beberapa anak usaha dan entitas asosiasi yakni PT Mega Akses Persada (FiberStar), PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast Food Indonesia Tbk. (KFC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (Sari Roti).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, DNET membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 102,83 persen secara tahunan menjadi Rp 316,51 miliar. Namun pada periode yang sama, laba bersih perusahaan induk Indomaret tersebut anjlok hingga 72,92 persen year on year (yoy) menjadi Rp 71,98 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020 itu.
BISNIS
Baca: Luhut: Butuh Investasi 123,5 Triliun untuk Program Pensiun Dini PLTU Batu Bara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.