Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS Catat Industri Pengolahan Kembali Ungkit Pertumbuhan Ekonomi RI

image-gnews
Gedung BPS di Jakarta. Kredit: Antara News/Dewa Wiguna
Gedung BPS di Jakarta. Kredit: Antara News/Dewa Wiguna
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor industri pengolahan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2021 yang sebesar 5,02 persen, menurut lapangan usaha dengan andilnya sebesar 1,01 persen.

“Ekonomi Indonesia ini sumber pertumbuhan terbesar berasal dari industri pengolahan. Andilnya pada pertumbuhan ekonomi kuartal IV itu 1,01 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin. 7 Februari 2022.  

Margo menyatakan industri pengolahan yang tumbuh 4,92 persen ini memang telah menjadi penopang perekonomian sejak kuartal III 2021 yang saat itu tumbuh 3,68 persen.

“Ini mirip dengan kuartal III di mana pengolahan menjadi tertinggi,” ujarnya.

Selain industri pengolahan, perekonomian Indonesia juga ditopang oleh beberapa sektor lainnya yaitu perdagangan dengan andil 0,71 persen, konstruksi 0,4 persen, informasi dan komunikasi 0,39 persen, dan lapangan usaha lainnya 2,51 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2021 yang sebesar 5,02 persen menurut pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dengan andil 1,91 persen.

Konsumsi rumah tangga ini tumbuh 3,55 persen (yoy) pada kuartal IV 2021 dengan faktor pendorongnya adalah penjualan eceran yang tumbuh 8,74 persen serta penjualan wholesale mobil 72,87 persen dan motor 64,79 persen.

“Kemudian ada indikasi nilai transaksi elektronik debet kredit tumbuh 9,11 persen. Itu menguat dibanding 2020 di mana kuartal IV terkontraksi 0,88 persen,” jelasnya.

BACA: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sepanjang Tahun 2021 Capai 3,69 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi Minta Erick Thohir, BI, dan OJK Perbaiki Regulasi Kredit UMKM; Segini Harta Kekayaan Komut Semen Indonesia Budi Waseso

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menpora Dito Ariotedjo (kanan) mengumumkan bidding atau pengajuan Indonesia untuk tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 edisi 2025 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 4 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Terkini: Jokowi Minta Erick Thohir, BI, dan OJK Perbaiki Regulasi Kredit UMKM; Segini Harta Kekayaan Komut Semen Indonesia Budi Waseso

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para pemangku kebijakan bisa memperbaiki regulasi penyaluran kredit bagi UMKM.


Pengamat Sebut Sektor Pertanian Bakal Ditinggalkan Petani Secara Sukarela atau Terpaksa, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

Ilustrasi petani. REUTERS/Beawiharta
Pengamat Sebut Sektor Pertanian Bakal Ditinggalkan Petani Secara Sukarela atau Terpaksa, Apa Maksudnya?

Pengamat pertanian menanggapi hasil Sensus Pertanian 2023. Ia menyebut, sektor pertanian perlahan ditinggalkan para pelakunya secara sukarela maupun terpaksa oleh keadaan.


Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

2 hari lalu

Pengamat Pertanian Khudori memaparkan statistik pertanian terkini dalam Forum Diskusi Ekonomi Politik bertajuk
Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

Pengamat pertanian mendorong presiden yang terpilih pada 2024 dapat menggunakan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dikeluarkan BPS sebagai basis untuk membuat kebijakan.


Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Petani memikul gabah yang baru dipanen saat panen raya padi di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Termasuk distribusi air yang disedot dari sungai juga belum merata terutama saat kemarau sekarang. TEMPO/Prima mulia
Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

Kemenko Perekonomian membantah, peningkatan jumlah petani gurem dapat turunkan produktivitas sektor pertanian.


Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

Asosiasi pangan menyebut, menyempitnya lahan pertanian yang ditunjukkan dengan meningkatnya petani gurem dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas pertanian.


Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengisi acara pembukaan Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park, Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.


BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

3 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

BPS menyebut berdasarkan sebaran wilayahnya, usaha pertanian perorangan yang banyak berada di Jawa Timur dan paling sedikit di DKI Jakarta.


Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

3 hari lalu

Petani mengambil bibit padi yang akan di tanam di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Sawah di kelurahan Rorotan merupakan sawah satu satunya di wilayah Provinsi daerah Jakarta yang memiliki lahan seluas 300 hektar. TEMPO/Magang/Joseph
Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

BPS melaporkan terdapat 16,89 juta petani gurem pada 2023. Jumlah ini mengalami kenaikan 18,54 persen dibanding 2013. Apa alasannya?


Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

4 hari lalu

Sejumlah umat Hindu berbaur dengan wisatawan mancanegara saat melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Ahad, 21 Mei 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman mencapai 9.942.004 kunjungan hingga Oktober 2023


Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 11 Oktober 2021. Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 1.578.835 hektare yang menghasilkan padi 9.084.957 ton GKG atau setara 5.212.039 ton beras. Tempo/Tony Hartawan
Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

BPS melaporkan bahwa Yogyakarta menjadi provinsi dengan jumlah petani gurem terbanyak di Pulau Jawa. Apa sebabnya?