TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan Eko Indarto mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan jeli memilih produk investasi. Hal ini merespons banyaknya korban binary option yang belakangan melapor ke kepolisian.
“Masyarakat harus tahu produk investasi yang mereka ambil,” kata Eko Indarto kepada Tempo pada Jumat, 4 Februari 2022.
Menurut Eko, ada tiga hal yang harus dilakukan masyarakat ketika memilih produk investasi, yaitu:
- Perhatikan hasilnya
Eko menyebutkan salah satu yang selama ini jadi pertimbangan calon investor adalah seberapa besar hasil investasi yang bakal diperoleh. Tapi masyarakat tak bisa hanya silau dengan tingginya cuan sebab ada faktor risiko di balik itu. “Hasil yang tinggi akan diikuti dengan risiko yang tinggi juga,” katanya. - Pelajari cara kerjanya
Setelah memperhatikan hasil investasi yang bakal didapat, calon investor juga wajib mempelajari bagaimana produk investasi tersebut bekerja. “Bagaimana hasil diperoleh dan wajar atau masuk akal gak caranya,” ucap Eko. Masyarakat tidak boleh pasrah ataupun cuek dengan cara kerja produk investasi yang dipilih. - Selidiki legalitasnya
Menurut Eko, risiko suatu produk investasi akan berkurang dengan adanya legalitas. Ia menyarankan masyarakat memilih produk investasi yang status legalnya sudah jelas, tercatat di otoritas pengawas. “Logikanya, perusahaan dan produknya diawasi oleh legulator."
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya memblokir 1.222 situs web perdagangan berjangka komoditi ilegal dan permainan judi berkedok trading. Hal ini dilakukan setelah melakukan pengawasan dan menerima laporan masyarakat sepanjang 2021.
Upaya ini dilakukan guna memperkuat perlindungan masyarakat dari bahaya investasi ilegal yang merugikan.
“Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berkomitmen mengawasi kegiatan perdagangan berjangka komoditi, termasuk yang menggunakan binary option (opsi biner),” kata Pelaksana Tugas Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana Rabu, 2 Februari 2022.