Langkah konsolidasi fiskal pada 2023 dinilai tepat dan diperkirakan meningkatkan kredibilitas APBN dan kepercayaan pasar. Defisit fiskal diprediksi 4 persen terhadap PDB di tahun 2022, lebih rendah dari defisit yang ditetapkan APBN 2022 sebesar 4,85 persen.
“Kinerja fiskal yang kuat pada tahun 2021 menjadi bagian dari hasil pengelolaan kebijakan ekonomi makro yang tepat, tanpa mengorbankan upaya Pemerintah menjaga momentum pemulihan ekonomi dan kesinambungan fiskal jangka menengah panjang,” jelas Febrio.
IMF menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penyesuaian kecepatan konsolidasi fiskal ke depan jika tekanan risiko eksternal semakin kuat dan mempengaruhi proses pemulihan ekonomi. Selain itu, strategi kebijakan fiskal jangka menengah perlu dirancang lebih spesifik menjadi bagian dari strategi keluar dari kebijakan luar biasa di masa pandemi pandemi (exit strategy).
Menurut Febrio, pihaknya sudah mengupayakan reformasi fiskal, struktural, dan sektor keuangan seperti yang direkomendasikan IMF.
“Pengakuan atas kredibilitas Indonesia ini juga diyakini akan berdampak positif bagi pelaksanaan berbagai agenda pembangunan ke depan serta bagi kesuksesan Indonesia dalam presidensi G20,” ujar Febrio.
M. Faiz Zaki
BACA: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan RI jadi 5,6 Persen, Ini Respons Kemenkeu