Sebelumnya, pada pertemuan Desember lalu, The Fed mempercepat pengurangan pembelian obligasi bulanan dan berniat mengakhirinya pada Maret. Keputusan ini dipicu oleh kekhawatiran regulator atas kenaikan inflasi yang mencapai tujuh persen pada Desember, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Hal tersebut yang turut mempengaruhi pergerakan harga aset kripto belakangan ini.
Kepala Eksekutif dan Pendiri FRNT Financial, Stephane Ouellette, menyatakan, kripto bereaksi terhadap dinamika yang sama. Hal tersebut yang kemudian membebani aset berisiko secara global.
"Sayangnya untuk beberapa proyek matang seperti Bitcoin (BTC), ada begitu banyak korelasi silang dalam kelas aset kripto sehingga hampir pasti akan jatuh, setidaknya untuk sementara dalam kontraksi penilaian alt-coin yang lebih luas,” ucap Oullette.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan tengah bersiap untuk merilis strategi awal di seluruh pemerintah untuk aset digital segera bulan depan dan menugaskan lembaga federal untuk menilai risiko dan peluang yang bisa ditimbulkan.
Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) tercatat anjlok 28 persen dalam sepekan terakhir ke US$ 2.459,16 atau sekitar Rp 35,27 juta, Binance Coin (BNB) kini berada di US$ 370,16 atau sekitar Rp 5,3 juta. Sementara koin meme seperti Dogecoin saat ini di level US$ 0,139 atau sekitar Rp 2,008.16.
BISNIS
Baca: Bandara Halim Ditutup 3,5 Bulan Mulai 26 Januari, Nasib yang Sudah Beli Tiket?