Bahan baku biomassa untuk program co-firing diambil dari limbah pertanian, industri pengolahan kayu, rumah tangga serta tanaman energi yang dibudidayakan, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Hingga Juni 2021, PLN telah melakukan implementasi co-firing pada 17 unit pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara. Dari total 17 PLTU yang menggunakan biomassa secara komersial tersebut, sekitar 12 PLTU tersebar di Jawa dan lima lokasi di luar Jawa. Pembangkit-pembangkit itu dikelola dua anak usahanya PLN, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
PLN menargetkan program co-firing dapat berjalan di 52 lokasi PLTU dengan kapasitas 10,6 gigawatt dan kebutuhan bahan baku biomassa sebanyak 9 juta ton per tahun.
ANTARA
Baca juga: Minyak Goreng di Retail Modern Rp 14 Ribu Mulai Hari Ini, di Pasar Tradisional?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.