Saat ini Allo Bank sedang proses rights issue untuk meningkatkan modal inti menjadi Rp 6 triliun. Aksi penambahan modal ini sejalan dengan POJK No.12/2020 yang mewajibkan minimum modal bank Rp 3 triliun pada Desember 2022.
Lewat Penawaran Umum Terbatas (PUT) III itu, perseroan menawarkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa dengan nominal Rp 100 dan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Dengan demikian, dana yang dibidik senilai Rp 4,8 triliun.
“Oleh karenanya apabila dana PUT III tersebut diperoleh semuanya maka modal inti Perseroan akan meningkat hingga mencapai Rp 6 triliun,” tulis manajemen perseroan kepada bursa.
Perseroan telah menentukan periode perdagangan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) terhitung mulai 13 Januari 2022 hingga 19 Januari 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam rightst issue itu, Allo Bank tercatat memiliki 6 investor strategis, yakni PT Bukalapak.com Tbk., Abadi Investments Pte. Ltd, PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc., Trusty Cars Pte. Ltd, dan PT CT Corpora.
PT Mega Corpora sebagai pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen menyatakan hanya mengambil bagian dan melaksanakan 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya. Sisanya hak itu dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham, Abadi Investment Pte. Ltd. sebanyak 1,52 miliar saham, dan PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham.
Selain itu, H Holdings Inc. akan menyerap sebanyak 448,74 juta saham Allo Bank, Trusty Cars Pte. Ltd mencapai 150 juta saham, dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham.
BISNIS
Baca: Luhut: Hanya yang Sudah Vaksin 2 Kali yang Dapat Beraktivitas di Tempat Publik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.