TEMPO.CO, Jakarta -Batu bara belakangan menjadi perbincangan hangat di Tanah Air setelah pemerintah di awal tahun ini mengeluarkan larangan ekspor komoditas tersebut, mulai 1-31 Januari 2022.
Musababnya, saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap milik PLN kekurangan pasokan batu bara dan aliran listrik 10 juta pelanggan terancam, baik masyarakat umum maupun industri. Kebijakan tersebut lantas menuai komentar para pelaku industri batu bara.
Di tengah polemik itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan pelaku industri batu bara Tanah Air untuk memenuhi ketentuan pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri ini alias domestic market obligation (DMO). Pasalnya, ketentuan itu mutlak dan tak boleh dilanggar.
Jokowi pun mengingatkan bahwa pemerintah dapat memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak dapat melaksanakan kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri. "Bila perlu bukan cuma tidak mendapatkan izin ekspor tetapi juga pencabutan izin usaha," ujarnya Selasa.
Menurut dia, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara, maupun anak usahanya mesti menyediakan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum mengekspor.
Batu bara memang masih menjadi komoditas penting dalam sektor energi, tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Harga komoditas ini pun melambung tinggi di masa pandemi ini seiring dengan melonjaknya permintaan dari berbagai negara.
Tempo pun mencatat sedikitnya ada lima orang terkaya di Tanah Air versi Forbes yang meraup pundi-pundi kekayaannya dari bisnis batu bara. Berikut ini adalah daftarnya:
1. Theodore Permadi Rachmat
TP Rachmat atau akrab disapa Teddy, berdasarkan laman Forbes, menempati posisi ke-15 orang terkaya di Indonesia. Per 3 Januari 2022 kekayaannya mencapai US$ 3,2 miliar.
Dia adalah pendiri Triputra Group. Kelompok usaha ini bergerak di agribisnis, manufaktur, dan pertambangan.
Teddy pun tercatat sebagai pemilik saham minoritas di perusahaan tambang batu bara Adaro Energy. Di perusahaan tersebut, Teddy tercatat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan.
Salah satu anak TP Rachmat, Christian Ariano Rachmat, kini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Adaro Energy.