TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, 23 Desember 2021, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari tercatat naik US$ 1,31 atau 1,8 persen, menjadi US$ 75,29 per barel. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari berada di level US$ 72,76 per barel, atau menguat 2,3 persen atau sekitar US$ 1,64.
Kenaikan harga itu terpicu oleh berkurangnya persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Hal tersebut juga yang kemudian mengurangi kekhawatiran tentang kemungkinan pukulan terhadap aktivitas ekonomi dari penyebaran varian virus corona Omicron.
Adapun persediaan minyak di AS turun lebih besar dari prediksi dan stok minyak mentah merosot 4,7 juta barel.
Analis senior di Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn, menyatakan penurunan produksi itu memberikan prospek yang mendukung bagi pasar. "Karena persediaan di bawah rata-rata, tidak ada banyak ruang untuk kesalahan."
Sementara itu, pembatasan mobilitas yang didorong oleh virus corona di seluruh dunia menambah kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar. Sejumlah negara seperti Jerman, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk yang kembali menerapkan lockdown sebagian atau penuh atau langkah-langkah jarak sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.