TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan akan mengembangkan potensi global produk bambu asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan para pemangku kepentingan terkait antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan.
"Saya akan colek menteri-menteri terkait lainnya untuk kerja sama mengembangkan produk bambu asal Selaawi, Garut," ungkapnya pada acara pembukaan Selaawi Bamboo Festival 2021 di Garut, sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu 19 Desember 2021.
Bambu disebut menjadi salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Apalagi, lanjut dia, banyak kerajinan berbahan dasar bambu yang ketika diolah bisa memiliki nilai jual lebih tinggi.
Selain itu bambu juga dianggap sebagai salah satu produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang produksinya bisa mencapai 90 persen dari nilai hasil hutan.
Sementara, kata Menkop, kayu yang selama ini identik menjadi hasil utama kehutanan sebenarnya hanya menyumbang 10 persen dari produksi hasil kehutanan.
"Lebih dari itu, secara ekologis bambu dapat menjadi solusi atas adanya ancaman lingkungan dan dampak perubahan iklim," ucap Menkop Teten.
Ia mencontohkan di China, memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan petani sebesar 28,4 persen serta memainkan peran penting dalam perkembangan industri di pedesaan.