TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mengintegrasikan pengembangan dan pengelolaan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), Provinsi Kepulauan Riau, yang memiliki potensi yang besar dan berperan penting dalam mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Pemerintah akan mengintegrasikan pengembangan dan pengelolaan kawasan BBK. Pengintegrasian ini akan meliputi pengembangan sektor industri dan jasa strategis yang terintegrasi dan saling mendukung," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu 11 Desember 2021.
Selain itu, lanjut Eko, BBK diupayakan agar ditopang pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi, serta harmonisasi dan sinkronisasi regulasi terkait perizinan investasi, fasilitas dan kemudahan investasi.
Berdasarkan rencana induk pengembangan kawasan BBK, terbagi menjadi tema-tema tertentu.
Untuk wilayah Batam, bakal menjadi hub logistik internasional khususnya untuk e-commerce, industri kedirgantaraan, industri light and valuable khususnya untuk opto-electronic dan home appliance, industri digital dan kreatif, international trade and finance center, serta integrated health tourism.
Untuk wilayah Bintan, akan dikembangkan dengan tema pariwisata internasional, industri MRO, industri transportasi, industri pengolahan makanan, industri maritime and defense, dan industri olahraga.
Adapun, untuk wilayah Karimun, akan dikembangkan dengan tema industri maritim, industri oil tanking and refinery industry, industri agri-tech, industri pengolahan hasil laut, dan pariwisata.