TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan perusahaan pelat merah tidak akan memonopoli ekosistem mobil listrik dari hulu sampai hilir. Karena itu, ia membuka ruang untuk masuk mengisi ruang dalam ekosistem tersebut.
"Percayalah kami tidak memonopoli. Karena itu, kami beri kesempatan kepada swasta agar mengisi, tapi BUMN juga mengisi. Jangan sampai nanti ketika pasarnya berubah, harganya berubah," ujar Erick Thohir dalam acara Pameran ITS Innovation, Sabtu, 11 Desember 2021.
Ia memberi contoh industri masker medis beberapa waktu lalu. Ketika pandemi merebak, harga masker meningkat menjadi ratusan ribu rupiah. Akhirnya, perusahaan pelat merah pun melakukan intervensi melalui Kimia Farma sehingga harga turun menjadi Rp 5.000.
"Jangan sampai baterai ini dimonopoli, bahan bakunya kita, diproses ke luar negeri. Kita terima baterainya, baterainya lebih mahal dari mobilnya, padahal bahan baku dari kita. Jadi, saya sangat terbuka mengenai hilirisasi," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan pemerintah membentuk Indonesia Battery Coorporation atau IBC lantaran melihat adanya perubahan industri mobil listrik di Cina. Ia melihat produksi mobil listrik itu dimulai dari hulu, smelter, hingga turunannya. "Kalau tidak, nikel kita hanya dikirim lagi ke luar negeri."