TEMPO.CO, Jakarta - Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli menilai kebijakan penutupan informasi kode broker selama jam perdagangan bursa oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 6 Desember 2021 akan mendorong perusahaan-perusahaan sekuritas untuk aktif mengeluarkan riset saham.
"Saya setuju ini (penutupan kode broker) akan mendorong para pelaku usaha pasar modal untuk lebih aktif melakukan riset terkait dengan fundamental saham. Di sisi lain, para pelaku usaha ini juga didorong untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan," ujar Anderson dalam keterangan di Jakarta, Rabu 8 Desember 2021.
Menurut Anderson, hasil riset yang dikeluarkan perusahaan sekuritas akan memicu investor ritel untuk lebih mandiri dan mengerti proses berinvestasi di pasar modal.
Apalagi, lanjut dia, sejak pandemi COVID-19 investor ritel, khususnya milenial dan generasi Z, sudah menyadari akan pentingnya kebebasan finansial.
"Mereka memiliki rasa keingintahuan yang cukup kuat, diiringi dengan niat dan minat yang besar untuk mendalami lebih lanjut edukasi sehubungan dengan literasi dan inklusi keuangan. Besar harapan saya, para investor pemula menjadi lebih kuat secara fundemental maupun teknikalnya," kata Anderson.
Pihaknya memahami kebijakan penutupan kode broker diterbitkan untuk meminimalisasi dan mencegah adanya aksi ikut-ikutan membeli saham tertentu dari satu investor dengan investor lain sehingga market conduct menjadi lebih baik.