TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menyelesaikan draft nota kesepahaman penempatan Pekerja Migran Indonesia sektor domestik ke Malaysia melalui mekanisme satu kanal (One Channel System) sebelum membuka penempatan PMI ke Malaysia.
Menurut Ida, kesepakatan menggunakan mekanisme satu kanal ini juga sudah sesuai arahan pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob.
"Mekanisme One Channel System ini akan mengintegrasikan seluruh proses penempatan, mulai dari rekrutmen, penyiapan, keberangkatan, penempatan hingga kepulangan. Baik antara kementerian/Lembaga di Indonesia, maupun dengan Kementerian/Lembaga di Malaysia," ujar Ida dinukil dari keterangan di laman Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa, 7 Desember 2021.
Ida mengatakan skema penempatan Satu Kanal akan memudahkan kedua negara dalam melakukan pengawasan dan dapat menekan biaya perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia ke Malaysia. Sistem Satu Kanal ini juga diharapkan akan menekan signifikan jumlah PMI yang masuk ke Malaysia secara unprosedural.
Untuk PMI yang bekerja di rumah tangga, kata Ida, juga disepakati untuk membatasi jumlah anggota keluarga di dalam tiap-tiap rumah tangga. Satu PMI domestik hanya diperbolehkan bekerja di rumah tangga, dengan maksimal enam orang anggota keluarga.
"Terkait pekerja rumah tangga dengan jabatan baby sitter dan care giver, akan diatur secara spesifik, baik tingkat gaji maupun kompetensinya," ujar Ida Fauziyah.
Ida mengatakan proses negosiasi MoU on the Employment and Protection of Indonesian Domestic Workers in Malaysia ini merupakan komitmen dalam upaya perlindungan dari kedua negara dan kesejahteraan PMI sektor domestik.
"Tim teknis kedua negara akan segera berunding kembali pada tanggal 14 Desember 2021 di Jakarta dalam forum Technical Working Group untuk menyepakati sejumlah persoalan lainnya (pending matters)," kata Ida.
Adapun Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri M. Saravanan mengatakan, Malaysia akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memastikan aspek perekrutan dan perlindungan PMI selalu terjamin dan kesejahteraan mereka di Malaysia terlindungi.
"Kami berharap ini pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir antara Malaysia dengan Indonesia untuk mencapai kesepakatan sehingga nota kesepahaman dapat ditandatangani paling cepat Januari 2022 nanti," kata dia.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Diskon Tiket Pesawat Garuda hingga 80 Persen di GATF 2021, Cek Harganya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.