“Dengan kolaborasi bersama Paxel, kita dapat meningkatkan jumlah sampah yang terdaur ulang, mengurangi beban TPA dan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru di sektor ramah lingkungan atau biasa kita sebut green jobs," ujar Sano.
E-commerce termasuk dari industri yang diprediksi meningkat 40 persen produksi sampahnya hingga 2030. Terdapat lebih dari 6 juta paket e-commerce yang setara dengan 9.000 ton sampah yang dikirim setiap harinya di Indonesia, jumlah ini tidak termasuk dengan food delivery.
Sebagai startup e-commerce logistik, Paxel ikut bertanggung jawab untuk memberikan solusi melalui peluncuran servis PaxelRecycle. Servis ini dapat diakses melalui aplikasi Paxel dari mobile phone. Hero (kurir) Paxel akan menjemput waste packaging e-commerce dari rumah, lalu mengantar langsung ke bank sampah yang dikelola oleh Waste4Change untuk di reuse atau recycle.
Pada tahap awal, PaxelRecycle akan melayani penjemputan sampah jenis kardus, bubble wrap, botol plastik, botol kaca (selain bekas cat, pembasmi nyamuk dan yang beracun lainnya) di area Jabodetabek dan Tangerang Selatan. Karung sampah yang ramah lingkungan bisa didapatkan di aplikasi Paxel untuk memulai PaxelRecycle.
FAIRUZ AMANDA PUTRI
Baca Juga: Alasan Anies Baswedan Sengaja Tak Sediakan Tempat Sampah di MRT Jakarta