Untuk tahap pertama, Damri baru mengoperasikan satu unit kendaraan. Jika telah dibuka untuk komersial, perusahaan memastikan harga tiket akan sama dengan bus konvensional berbahan bakar minyak.
Damri, kata Milatia, membuka peluang kerja sama dengan operator transportasi. Kerja sama ini meliputi pengelolaan kendaraan listrik jenis mikro-bus.
Selain bus, Damri meluncurkan dua unit kendaraan minibus bebas emisi dengan jarak tempuh 300 kilometer. Kendaraan logistik itu memiliki kapasitas baterai 42 kWh.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan pemerintah mendorong BUMN memanfaatkan kendaraan listrik untuk pengurangan emisi karbon. Berbagai regulasi, kata dia, sedang disiapkan menyusul pengoperasian kendaraan nol emisi.
"Semoga dengan hadirnya bus listrik menjadi tonggak sejarah perusahaan dalam menerapkan teknologi bebas emisi," kata Budi.
Baca Juga: Perum PPD Siap Operasikan 100 Bus Listrik Pada 2022