TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara sektor pertambangan batu bara PT Bukit Asam menargetkan peningkatan volume produksi hingga 37 juta ton pada tahun 2022 atau meningkat 23,3 persen dibanding target 2021.
Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Suryo Eko Hadianto mengatakan, target tersebut sehubungan dengan perkiraan adanya peningkatan permintaan industri dan potensi pasar baru di sejumlah negara.
Baca juga: Kenaikan Harga Batu Bara Dongkrak Kinerja Bukit Asam
Ia mengatakan perusahaan optimistis target tersebut dapat tercapai karena berkaca pada pencapaian produksi batu bara PTBA hingga triwulan III 2021 yang mencapai 25,7 persen.
“Kami menyakini hingga akhir tahun ini bisa mencapai total produksi 30 juta ton,” kata dia di Tanjung Enim, Minggu, 21 November 2021.
Baca juga: Proyek Gasifikasi Batu Bara Pertamina dan Bukit Asam
Dari jumlah tersebut sekitar 47 persen disalurkan untuk kebutuhan domestik, sementara untuk ekspor mencapai 53 persen.
Sejauh ini, China dan India masih menjadi pasar utama batu bara dari PTBA.
Namun ke depan, ekspor akan mengarah ke pasar baru yakni kawasan Indo-China seperti Kamboja dan Myanmar yang berpotensi masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar energinya.
Sementara untuk kebutuhan domestik, ujar Suryo, pihaknya akan berkonsentrasi pada hilirisasi produk batubara sebagai tindak lanjut transformasi PTBA menjadi perusahaan energi.
Selain masih memasok untuk kebutuhan PLN, pihaknya juga akan menyediakan pasokan batubara untuk gasifikasi batubara sebesar 6 juta ton.