TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo memastikan pemerintah telah mengantisipasi kecelakaan kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. Sejumlah evaluasi sudah dilakukan usai insiden tubrukan dua trainset LRT beberapa waktu lalu.
“Kemarin kan (kecelakaan) dari testing (uji coba). Insya Allah (kecelakaan LRT) tidak akan terulang lagi,” kata Kartika alias Tiko saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Kalimalang, Bekasi, Rabu, 10 November 2021.
Kecelakaan LRT Jabodebek menimpa trainset nomor 20 dan 29 saat menjalani uji coba dinamis di Stasiun Cibubur Harjamukti-Ciracas, 25 Oktober 2021. Hasil penyelidikan sementara menyatakan insiden itu disebabkan oleh faktor kelalaian manusia.
Tiko berujar kementeriannya langsung melakukan dua evaluasi pasca-insiden kecelakaan. Evaluasi pertama ialah melihat adanya kemungkinan faktor-faktor kecelakaan akibat masalah yang timbul dari sisi prasarana.
Menurut Tiko berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya tidak menemukan adanya persoalan yang menyebabkan tubrukan kereta dari prasarana. “Pertama, prasarana itu sesuai ekspektasi. Tidak ada masalah prasarana,” ujar Tiko.
Selanjutnya, kementerian melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) selama proses uji coba. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek bakal segera membuat SOP uji coba baru untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul pada masa mendatang.
Adapun seusai kecelakaan, PT INKA sebagai produsen kereta segera menarik trainset untuk menjalani masa perbaikan dan perawatan. Sebanyak empat rangkaian kereta saat ini telah dikembalikan ke pabrikan INKA di Madiun, Jawa Timur.
Tiko melanjutkan kejadian kecelakaan ini tidak akan mempengaruhi kebutuhan investasi pembangunan LRT. “Insya Allah tidak,” ujarnya. Seluruh biaya perbaikan akan ditanggung oleh INKA.
Ia menjamin peristiwa kecelakaan pun tidak bakal menyebabkan target operasional LRT Jabodebek molor. Sepur ringan ini rencananya beroperasi pada Agustus 2022 mendatang.
Baca: Grup Djarum dan Investor Singapura Beri Pendanaan Rp 65 M untuk Fintech Moduit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.