TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid angkat bicara soal polemik bisnis tes usap PCR beberapa waktu terakhir. Salah satunya mengenai keterlibatan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam bisnis tersebut.
Arsjad membenarkan bahwa dia menggagas pembentukan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) pada April 2020. Perusahaan ini menjalankan unit bisnis GSI Lab yang bergerak di bidang layanan tes usap PCR dan antigen.
Majalah Tempo edisi 1-7 November 2021 kemudian menerbitkan laporan utama mengenai keputusan pemerintah yang mewajibkan tes PCR bagi penumpang penerbangan. Tak hanya memuat Arsjad, nama Luhut juga disebut dalam laporan ini.
Sebab, PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi, tercatat mengempit saham di GSI. Kedua perusahaan ini terafiliasi dengan Luhut. Walhasil, keterlibatan Luhut di bisnis PCR ini pun ramai di publik. Arsjad lantas menjelaskan bahwa Luhut terlibat setelah dirinya mengajak sejumlah kolega bisnis untuk ikut serta.
"Pertama saya telepon Pak Boy (Thohir). 'Boy, ayo bantu.' Setelah itu, saya telepon Pandu (Sjahrir). Pandu mengajak Pak Luhut," kata Arsjad Rasjid dalam wawancara bersama Majalah Tempo pada 5 November lalu. "Bapak-bapak ini ikut-ikutan saja semua."
Boy tak lain adalah Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir. Sementara, Pandu Sjahrir tak lain adalah keponakan Luhut.