TEMPO.CO, Jakarta -Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi akan mengalami tekanan pada sesi Senin, 8 November 2021. CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan indeks komposit terlihat masih rawan tekanan dibandingkan dengan peluang kenaikan pada esok hari.
William menilai sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG masih minim lantaran terjadi perlambatan perekonomian. Pihaknya menyebut belum terdapat arus capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif.
"Besok IHSG berpeluang melemah,” tulisnya dalam publikasi riset, dikutip Minggu, 7 November 2021.
Dia menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG akan bergerak di rentang 6.504 - 6.619. Pihaknya menjagokan saham BBCA, HMSP, PWON, TBIG, ITMG, EXCL, BINA, dan KLBF untuk sesi perdagangan besok.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, 5 Desember 2021, IHSG ditutup melemah dengan turun tipis 0,07 persen atau 4,66 poin ke level 6.581,79. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.550,12 - 6.608,43.
Adapun, sebanyak 206 saham bergerak di zona hijau, 301 saham menurun, sedangkan 164 saham tidak berubah dari harga penutupan sehari sebelumnya. Total transaksi akhir pekan lalu tercatat sebanyak Rp 12,30 triliun.
Sementara investor asing melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp1,10 triliun dengan pembelian terbanyak pada saham KLBF sebanyak Rp 162,8 miliar dan BBCA sebesar Rp 97,7 miliar.
Baca Juga: Investor Asing Catat Beli Rp 1,09 Triliun, BEI: IHSG Sepekan di Zona Merah