TEMPO.CO, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengkritik pernyataan Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya yang pro pembangunan skala jumbo. Dalam tulisannya di media sosial, Siti Nurbaya menyatakan pembangunan secara besar-besaran era Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.
“Dia (Siti) mau bicara soal carbon sink, tapi kenapa ngomong pembangunan besar-besaran. Kan pembangunan yang dimaksud bukan hanya soal proyek yang besar. Cara pandang kita soal pembangunan harusnya beda,” ujar Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono saat dihubungi Tempo pada Kamis, 4 November 2021.
Walhi menilai pembangunan skala besar berpotensi merusak lingkungan hidup. Artinya, pernyataan Siti soal pembangunan jumbo bertentangan dengan peran Kementerian LHK yang semestinya melindungi wilayah hijau.
Yuyun berujar, sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk mencapai tahun emas pada 2045, pola pembangunan negara harus merujuk pada pengembangan sumber daya manusia, pemenuhan infrastruktur dasar, dan kualitas lingkungan hidup. Pembangunan dalam skala besar yang merusak ekosistem lingkungan justru dinilai salah kaprah.
Di sisi lain, merujuk hasil survei Yayasan Indonesia Cerah dan Indikator Politik Indonesia, mayoritas responden berusia 17-35 tahun tidak lagi memiliki persepsi soal pembangunan besar.