TEMPO.CO, Jakarta - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD), mencetak penurunan pendapatan hingga kuartal III 2021. Kendati demikian, posisi rugi bersih perseroan berhasil diperkecil.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,45 triliun atau turun 6,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp 1,55 triliun.
Selain PPKM yang diberlakukan pada 2021, bulan Januari dan Februari 2020 pendapatan perseroan masih berada dalam masa normal sebelum pandemi di mana kinerja pada saat itu sedang sangat baik dengan rata-rata pendapatan Januari-Februari 2020 naik sekitar 7 persen dibandingkan dengan Januari-Februari 2019.
Apabila dibandingkan dengan antara periode pandemi pada 2020 dan 2021, performa perseroan justru membaik di periode 9 bulan 2021. Rata-rata pendapatan per bulan periode pandemi (Januari-September) 2021 naik Rp 24 miliar atau 17,5 persen dibandingkan dengan rata-rata pendapatan per bulan periode pandemi (Maret-Desember) 2020, yang menunjukkan perseroan pada jalur pemulihan yang kuat dan mampu menghadapi goncangan pandemi lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Kinerja BIRD secara keseluruhan pada 2021 membaik signifikan dibandingkan dengan 2020. Rugi bersih Blue Bird pada 9 bulan tahun ini tercatat sebesar Rp 66,3 miliar, membaik 58 persen dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 158 miliar.
EBITDA perseroan juga turut meningkat di mana pada periode 2021 senilai Rp 248 miliar, naik Rp 12,5 miliar dibandingkan dengan 2020. Perbaikan kinerja ini didukung oleh beberapa faktor seperti beban langsung perseroan turun 9,6 persen atau Rp 125,3 miliar secara tahunan sebagai hasil dari efisiensi operasional.