Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA PermataBank naik menjadi 53 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan aset, Bank Permata meningkatkan pendapatan operasional sebesar Rp 7,5 triliun atau sebesar 17 persen yoy.
Pertumbuhan pendapatan operasional yang dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 28 persen. Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, secara optimal.
Tak hanya itu, laba operasional sebelum pencadangan juga tumbuh 28 persen yoy menjadi Rp 3,5 triliun. Dibarengi dengan perbaikan Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi sebesar 88 persen.
Tahun lalu BOPO BNLI sebesar 92 persen yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, seperti perbaikan kualitas portofolio kredit. Kualitas portfolio kredit perseroan masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3 persen dan 0,9 persen, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8 persen dan 1,5 persen.
Chalit pun menjelaskan Bank Permata mencatat pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi. Di mana, Bank Permata dapat mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217 persen, hampir dua kali lipat dari rasio cakupan NPL tahun lalu sebesar 118 persen.
"Rasio permodalan bank adalah yang terkuat di antara 10 besar bank komersial di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 34 persen dan 26 persen. Hal ini menjadi key enabler bagi bank untuk mendorong pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik,” kata Chalit.
Dia pun mengatakan Bank Permata terus memperkuat komitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mendukung pemulihan perekonomian dengan menjalankan fungsi intermediasi secara efektif dan efisien dengan dukungan dari Bangkok Bank PCL sebagai pemegang saham pengendali.
"Menjadi bagian dari Bangkok Bank Group yang merupakan Bank Korporasi terkuat di Thailand, Bank Permata akan terus memperkuat branding position sebagai bank universal di Indonesia dan melakukan inovasi dan investasi yang berkelanjutan, baik dalam hal penawaran produk yang relevan maupun di bidang perbankan digital untuk memberikan layanan dan pengalaman bertransaksi yang menyenangkan dan memuaskan bagi nasabah di segmen Ritel, SME, Komersial dan Korporasi," kata Chalit.
BISNIS
Baca juga: Bank Permata Catat Laba Bersih Rp 639 M pada Semester I 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.